Fenomena Tidur Ketindihan (Eureup-Eureup)

UHealthyMedia.Com - Diantara kita mungkin pernah merasakan terbangun tiba-tiba dari tidur, namun tidak mampu bicara atau bergerak, dan merasa seperti tercekik serta seolah-olah melihat makhluk halus yang membuat kita ketakutan. Pernahkah kalian mengalaminya? Fenomena ini biasanya dikenal dengan ketindihan atau eureup-eureup.

Peristiwa yang sering kali dikaitkan dengan kejadian mistik ini ternyata memiliki penjelasan secara medis, loh.


Ketindihan (eureup-eureup) secara medis disebut sleep paralysis. Peristiwa ini biasanya ditandai dengan ketidakmampuan untuk berbicara atau bergerak saat terbangun dari tidur atau ketika akan tidur. Biasanya berlangsung selama beberapa detik, hingga beberapa menit.
Penyebab, jenis, dan cara mengatasi sleep paralysis

The American Sleep Disorder Association (1990) mendefinisikan bahwa sleep paralysis adalah ketidakmampuan tubuh mengendalikan otot volunteer selama sleep onset (gypnagogic) atau selama terbangun di antara waktu malam dan pagi (hypnopompic). Ciri lain sleep paralysis adalah perasaan halusinasi, perasaan tercekik, dan sulit menggerakan lidah. Dalam keadaan ini biasanya seseorang dapat membuka mata, menggerakan bola mata, dan melihat sekeliling namun badannya tidak bisa bergerak.


Pemicu sleep paralysis yaitu kelumpuhan otot

Otot menjadi tidak aktif saat tidur, merupakan hal yang normal. Pada waktu ketindihan terjadi, ketidakaktifan otot berlanjut untuk beberapa saat dari masa tidur ke masa sadar.


Penyebab seseorang mengalami sleep paralysis
Peneliti menemukan ada beberapa penyebab seseorang mengalami sleep paralysis, diantaranya:

1. Kurang tidur
Misalnya seseorang yang memiliki jadwal tidur berubah-ubah atau pola tidur yang tidak teratur.

2. Kondisi mental
Kondisi seperti stres dan seseorang yang mengidap penyakit bipolar.

3. Sleeping on the back
Tidur dengan posisi terlentang. Beberapa jurnal menyebutkan bahwa posisi tidur menjadi salah satu alasan sleep paralysis terjadi.

4. Penggunaan beberapa obat
Obat-obatan yang menyebabkan sleep paralysis adalah obat-obatan yang dapat mengganggu pola tidur seseorang seperti diuretic.

5. Masalah tidur lainnya
Seperti kram kaki pada malam hari.

Selain itu faktor keturunan dan faktor usia juga berpengaruh, remaja dan dewasa muda merupakan kalangan yang lebih beresiko.

Ada dua jenis sleep paralysis

1. Hypnagogic sleep paralysis
Kelumpuhan atau paralysis jenis ini terjadi sebelum seseorang tertidur sepenuhnya. Umumnya ketika menjelang tidur, tubuh akan terasa makin rileks dan perlahan-lahan kehilangan kesadaran. Bagi seseorang yang mengalami hypnagogic sleep paralysis, dirinya tetap tersadar tapi dia tidak dapat berbicara atau menggerakan tubuh.

2. Hypnopompic sleep paralysis
Kelumpuhan semacam ini berlangsung ketika seseorang tersadar pada akhir masa tidur. Umumnya masa tidur terbagi dua, yaitu NREM (non-rapid eye movement) dan REM (rapid eye movement). Porsi NREM adalah sekitar 75% dari masa tidur, sementara sisanya menjadi masa tidur REM. Ketika seseorang tersadar sebelum masa REM berakhir, maka pada saat itulah bisa terjadi hypnopompic sleep paralysis.

Pengobatan

Mencukupi kebutuhan tidur. Beberapa perubahan kebiasaan, sering kali efektif mengatasi fenomena ketindihan. Misalnya memastikan terpenuhinya kebutuhan tidur sekitar 6-8 jam tiap malam. Memperbaiki lingkungan tempat tidur, atau mulai tidur dan bangun pada jam yang sama secara teratur. Pola hidup sehat juga mengurangi kemungkinan sleep paralysis, seperti olahraga teratur, kurangi konsumsi kafein, menghindari minuman beralkohol dan berhenti merokok.

Nah sahabat, mungkin ada beberapa faktor lain dibawah ini yang bisa kita lakukan untuk menghindari sleep paralysis

- Tidak perlu takut adanya halusinasi yang muncul
- Pastikan kita tidur yang cukup
- Lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan stres khususnya sebelum tidur. Misalnya berdoa atau apapun.
- Coba untuk posisi tidur yang baru jika setiap kali kita tidur dengan posisi terlentang.
- Temui dokter untuk berkonsultasi agar sleep paralysis dapat ditangani dengan tuntas.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »