Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Kenali Faktor Risiko Dan Penyebab Kanker Payudara

UHealthyMedia.Com - Sebagai penyakit paling umum kedua setelah kanker leher rahim yang menjangkiti wanita, penyakit kanker payudara juga menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti masyarakat khususnya kaum hawa. Dengan adanya risiko besar berupa kematian, semua orang tentu tidak ingin memiliki penyakit ini.

Apa itu kanker payudara?

Kanker payudara adalah tumor ganas. Kanker payudara terjadi ketika sel payudara menjadi abnormal dan terbagi tanpa kendali atau urutan. Kebanyakan kanker payudara bermula dari saluran susu, sebagian kecil dimulai dari kantung susu atau lobulus. Gejala awal kanker payudara adalah berupa benjolan atau penebalan pada jaringan kulit payudara. Tetapi sebagian besar benjolan belum tentu menandakan kanker. Kanker payudara umumnya terjadi pada wanita, namun tak menutup kemungkinan hal itu juga bisa menyerang pria.

 Kenali Faktor Risiko Dan Penyebab Kanker Payudara

Penyebab kanker payudara

Belum diketahui secara pasti apa penyebab kanker payudara. Sulit untuk memastikan bahwa setiap penderita memiliki penyebab yang sama atau tidak.

Keturunan kanker payudara

Antara 5 sampai 10% dari kanker payudara berhubungan dengan faktor genetik atau keturunan. Gen BRCA1 (gen kanker payudara 1) dan BRCA2 (gen kanker payudara 2) adalah gen paling umum yang diwariskaneduanya meningkatkan kanker payudara dan kanker ovarium.

Faktor risiko kanker payudara

Para peneliti telah mengidentifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Tetapi masih belum jelas mengapa beberapa orang yang tidak memiliki faktor risiko pun bisa menderita kanker payudara, sedang beberapa orang lain dengan faktor risiko malah tidak terkena. Lalu, siapa sajakah yang berisiko memiliki penyakit ini?

1. Usia
Mayoritas kasus kanker payudara terjadi pada perempuan berusia diatas 50 tahun. Namun, banyak juga perempuan yang mengalami kanker payudara di usia dua puluh atau tiga puluhan.

2. Gender perempuan
Perempuan lebih mungkin mengalami kanker payudara dibanding pria. Karena umumnya, kanker payudara banyak terjadi pada kaum hawa, meski tak menutup kemungkinan jika hal itu juga bisa dialami oleh kaum pria.

3. Riwayat penyakit
Seseorang yang sebelumnya memiliki riwayat menderita kanker payudara pada satu payudara, memiliki peningkatan risiko mengembangkan kanker pada payudara satunya.

4. Menstruasi pada usia dini dan menopause pada usia yang lebih tua
Kanker payudara sering dipicu oleh berulangnya siklus bulanan hormon normal perempuan. Panjang masa subur, yaitu dari periode pertama sampai menopause. Perempuan yang menstruasi dibawah usia 12 tahun dan perempuan yang mulai menopause setelah usia 55 tahun, memiliki risiko untuk mengembangkan kanker payudara.

5. Kehamilan pertama di usia lebih tua
Hamil pertama diatas usia 35 tahun dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini dikarenakan, wanita yang hamil di usia tua berisiko melahirkan bayi prematur dan akan berefek pada proses penyusuan dan penyapihan yang tidak normal.

6. Kontrasepsi oral
Faktor risiko penyebab kanker payudara lainnya adalah penggunaan kontrasepsi oral atau hormonal. Dokter menyarankan untuk menghindari penggunaan alat kontrasepsi oral atau hormonal yang secara kumulatif melebihi delapan tahun. Gunakan kontrasepsi mekanik seperti spiral dan kondom untuk mengurangi risikonya.

7. Obesitas
Jaringan lemak memproduksi estrogen yang dapat membantu pertumbuhan kanker. Karenanya kelebihan berat badan (obesitas) juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara

Demikian beberapa faktor risiko dan penyebab kanker payudara. Semoga bisa diwaspadai dan diantisipasi sehingga dapat terhindar dari salah satu penyakit mematikan ini.

Must Try! DIY Foot Reflexology For Your Best

UHealthyMedia.Com - Reflexology, also know as zone therapy, is an alternative medicine involving application of pressure to the feet and hands with specific thumb, finger, and hand techniques, without the use of oil or lotion.

Think about how much stress your feet go through each day. No body part is more abused than your feet. Standing, jumping, running, our feet do it all! Reflexologists believe that overall health begins in your feet and travels up. The benefits of foot massage are endless, not to mention it feels downright great.

Foot reflexology gently affects your organs, glands, and each part of your body by stimulating reflex areas/points on your feet. That's why the effects of reflexology are so calming and soothing.
Stimulating the areas on your foot indicated in the pictures, will have a direct correlation to the glands, organs and nervous system, helping you look and feel your best.

Using your thumb or index finger, simply press for five seconds (or repeat) on each of the following areas indicated below:

1. Nausea
Nausea is a sensation of unease and discomfort in the upper stomach with an involuntary urge to vomit.
Gently apply pressure to this point to subside the symptoms of nausea.

 Must try! DIY foot reflexology for your best

2. Migrain
Migrain is a primary headache disorder characterized by recurrent headaches that are moderate to severe. Typically, the headaches affect one half of the head.
Pinch the tips of each finger

 Must try! DIY foot reflexology for your best

3. Colds
Common cold is a viral infectious disease that infects the upper respiratory system. That primarily effects the nose.
Massage this point on the big toe to get rid of sinuses

 Must try! DIY foot reflexology for your best

4. Menstrual cramp
Menstrual cramps are painful sensations that affect many women before and during a menstrual period.
Massage this point to relax the uterus and reduce pain during menstruation.

 Must try! DIY foot reflexology for your best

5. Hypertension
Hypertension also known as high blood pressure is a long-term medical condition in which the blood pressure in the arteries is persistently elevated.
Apply pressure to this point to relax blood flow.

 Must try! DIY foot reflexology for your best

6. Insomnia
Insomnia is a sleep disorder that is characterized by difficulty falling and/or staying asleep.
Press this point to promote relaxation and induce sleep.

 Must try! DIY foot reflexology for your best

7. Depression
Depression is a state of low mood and aversion to activity that can affect a person's thoughts, behavior, feelings, and sense of well-being.
Pinch the tip of each toe to promote serotonin (happiness hormone)

 Must try! DIY foot reflexology for your best

8. Asthma
Asthma is a chronic lung disease that inflames and narrows the airways in the lungs. Symptoms include coughing, shortness of breath, and chest tightness.
Massage this point to aid breathing.

 Must try! DIY foot reflexology for your best

9. Arthritis
Arthritis is a term often used to mean any disorder that affects joints. Symptoms generally include joint pain and stiffness.
Press down and apply firm pressure to this area to relieve stiffness from joints.

 Must try! DIY foot reflexology for your best

10. Sperm count
Boost your sperm production by massaging this point on your wrist.


 Must try! DIY foot reflexology for your best


Discover your best self with reflexology.. good luck..

Benarkah Sering Selfie 'Duck Face' Tanda Mengalami Gangguan Jiwa?

UHealthyMedia.Com - Sekarang ini, selfie atau perilaku seseorang yang gemar mengabadikan dirinya sendiri, sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia dan tak ketinggalan untuk membagikannya ke media sosial. Selfie bisa menjadi salah satu parameter yang mengungkapkan jati diri Anda ke teman-teman maya Anda. Tak dapat dipungkiri, setiap orang pasti ada beberapa foto selfie di akun media sosialnya. Berbagai gaya dalam berselfie pun dilakukan. Mulai dari ekspresi wajah lucu, seksi, cantik, seram, sampai ala duck face.

 Benarkah sering selfie duck face tanda alami gangguan jiwa?


Salah satu pose andalan saat melakukan selfie adalah ekspresi wajah bebek atau dikenal dengan sebutan duck face, yakni memanyunkan bibir. Dibalik kebiasaan berpose duck face yang umumnya banyak dilakukan oleh perempuan ini, ternyata terungkap penemuan yang menyebutkan bahwa bisa jadi orang yang melakukannya terganggu secara mental. Benarkah?

Mengutip dari situs antiduckface.com, sebuah penelitian psikologi secara lugas menyatakan bahwa orang yang gemar mengambil fotonya sendiri dengan ekspresi wajah sengaja dibuat untuk mengecoh perhatian, salah satunya memajukan bibir, kemungkinan memiliki gangguan jiwa. 

Menurut Dr Pamela Rutledge, Director Media Psychology Research Centre, selfie adalah kebiasaan yang Anda buat sendiri demi mendapatkan perhatian orang lain. Hal demikian menunjukan seseorang yang kesepian, butuh pengakuan dan selalu ingin jadi pusat perhatian.

Pose dengan ekspresi wajah bebek ini bisa menunjukan rendahnya kepercayaan diri dengan wajah natural dan takut terlihat tidak menarik. Tak dapak dipungkiri, pose duck face dapat menyamarkan kekurangan wajah, tetapi bukan berarti Anda terlihat lebih memikat.

Namun, tak perlu khawatir bagi Anda yang gemar mengabadikan diri sendiri dengan ekspresi wajah bebek ini. Meski diklaim memiliki gangguan psikologis, tetapi tidak memberikan dampak buruk pada diri Anda dan lingkungan sosial. Tetapi alangkah lebih baiknya jika Anda mempertimbangkannya sebagai pengingat untuk mengurangi kebiasaan berpose ini. Karena berfoto wajar dan dengan wajah yang tersenyum manis lebih enak dipandang dibandingkan bibir yang dimonyongkan.

Suka Bergosip? Waspada Efek Negatifnya Bisa Mempengaruhi Kesehatan

UHealthyMedia.Com - Bagi sebagian orang, kaum hawa khususnya, bergosip bisa menjadi rutinitas yang menyenangkan sekaligus membuat penasaran. Meski terlihat seru, ternyata gosip bisa membahayakan kesehatan Anda.

Misalnya, saat Anda mendengar gosip positif tentang rekan kerja Anda, seperti naik jabatan, mendapat promosi, atau berhasil dalam proyeknya, pasti akan membuat Anda minder dan membuat kepercayaan diri menurun. Dan bukan tidak mungkin, hal ini akan mempengaruhi kinerja Anda di kantor. Sebaliknya, saat mendengar gosip yang negatif tentang rekan Anda, Anda menjadi lebih percaya diri dan membuat Anda merasa lebih baik darinya.

 Suka bergosip? Waspada efek negatifnya

Seperti yang ditemukan oleh sebuah studi di Belanda, bahwa mendengar gosip tentang orang lain bisa mempengaruhi bagaimana Anda menilai diri sendiri, hingga pada akhirnya kepercayaan diri serta kenyamanan diri pun bisa terganggu.

Gosip bisa terasa pahit untuk beberapa orang. Dengan kata lain, Anda akan merasa terancam dan khawatir terhadap diri sendiri saat mendengan gosip baik. Namun akan merasa lebih baik, lebih unggul dan lebih dihargai saat mendengar gosip yang tidak baik.

Bergosip dan membicarakan keberhasilan orang, memang bisa menjadi alarm tersendiri bagi seseorang untuk bisa lebih kompetitif lagi. Orang-orang yang mendengar kehebatan orang lain, pasti akan berusaha menjadi lebih baik dari pada orang yang digosipkan. Padahal hal tersebut bisa saja membuat mereka mudah merasa stres, tertekan, dan depresi. Padahal stres dan depresi bisa menyebabkan masalah kesehatan tertentu.

Kondisi ini tentu tidak baik bagi kesehatan dan harus segera ditangani jika tidak ingin semakin parah. Meski demikian, dengan mendengar kabar soal orang lain, seseorang bisa memiliki bahan untuk evaluasi diri. Dan bisa membuat Anda terpacu untuk menjadi orang yang lebih baik dan lebih sukses. Hal terpenting adalah filterlah hal-hal apa saja yang ingin Anda dengar dan yang tidak. Jika gosip yang Anda dengar dirasa akan membuat Anda terbebani, maka abaikanlah!

Penularan Penyakit Difteri Dan Cara Pencegahanya

UHealthyMedia.Com - Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang umumnya menyerang pada bagian pernapasanan bagian atas, selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, juga terkadang dapat mempengaruhi bagian kulit. Difteri juga adalah pemyakit sangat menular dan termasuk infeksi serius yang dapat mengakibatkan kematian.
Penyebaran bakteri ini terjadi dengan mudah terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri.

 Penularan penyakit difteri dan cara pencegahannya

  • Penularan Bakteri Difteri Melalui:
  1. Air ludah penderita difteri.
  2. Melalui benda/barang-barang yang telah terkontaminasi.
  3. Sentuhan langsung dengan luka akibat difteri.
Baca juga : Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Indonesia Wabah Difteri
  • Gejala Difteri
Seseorang yang terinfeksi bakteri difteri biasanya akan mulai tampak dalam waktu 1-4 hari  setelah terinfeksi, tanda yang pertama dirasakan dengan sakitnya tenggorokan, demam dan gejala yang hampir menyerupai pilek. Bakteri yang masuk kedalam tubuh akan berkembang biak dan menyebarkan toksin (racun) ke seluruh tubuh yang menjadikan penderitanya sangat lemah dan sakit. 
Gejala-gejala yang lain  akan nampak pada penderita difteri antara lain adalah:
  1. Tenggorokan akan terasa sakit saat menelan
  2. Batuk keras dan suara parau
  3. Demam, menggigil dan juga sakit kepala
  4. Kelenjar getah bening membesar dan nyeri pada bagian leher
  5. Meningkatnya denyut jantung 
  6. Terbentuknya selaput tebal yang berbintik dan berwarna putih keabu-abuan pada tenggorokan
  7. Tenggorokan membengkak sehingga menyababkan sesak nafas bahkan saat menjada parah pembengkakan akan menutup sama sekali saluran pernafasan
  8. Timbual rasa sakit pada telinga yang diakibatkan peradangan
  9. Penyakit difteri dapat pula menyebabkan radang pembungkusan jantung sehingga pasien bisa menuinggal secara mendadak
Gejala-gejala seperti itu terjadi disebabkan oleh racun yang menyebar dan telah mematikan setiap sel-sel pada tubuh kita.
Sel-sel yang mati akan membentuk lapisan yang dapat mengganggu sirkulasi udara pernapasan, lapisan yang timbul berwarna putih keabu-abuan terdapat pada tenggorokan biasanya dapat terlihat.
Semakin lama gejal ini  tidak dapat tindakan yang tepat maka racun yang tersebar dapat menimbulkan komplikasi pada jantung dan susunan saraf, biasanya setelah terjadi  infeksi dalam jangka waktu 2-4 minggu. Kematian terjadi juga karena kerusakan pada jantung.
  • Pencegahan Penularan Bakteri Defteri
Setiap orang dapat terinfeksi oleh difteri, kerentanan terhadap infeksi tergantung pada kekebalan tubuhnya. walaupun orang dewasa yang dulunya pernah di imunisasi tidak terkecuali saat kontak dengan penderita dapat tertular karena efektifnya pemberian vaksin difteri adalah setiap 10 tahun selama seumur hidup.
Cara ampuh menghindari penularan bakteri difteri adalah :
  1. Hindari kontak langsung dengan penderita
  2. Mengenakan masker saat mengunjungi pasien difteri
  3. Pola hidup bersih dan sehat 
  4. Imunisasi
Bila terdapat salah satu orang yang suspek difteri dilingkungan sekitaran Anda maka sebaiknya yang Anda harus lakukan adalah mendatangi dokter dan meminta di vaksin ulang meskipun sudah pernah di vaksin saat kecil. ini bertujuan agar menambah kekebalan tubuh Anda dari penularan Difteri.

Wabah Difteri, Kejadian Luar Biasa Di Indonesia. Waspada!

UHealthyMedia.Com - Dipenghujung tahun 2017 di hampir seluruh wilayah Indonesia Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri mewaba. Kementrian kesehatan (KemenKes) Desember 2017 menunjukan bahwa wabah difteri sudah tersebar di 11 provinsi dan 95 kabupaten.

      Sumber dari Detiknews menyebutkan, pada kurun waktu Oktober-November 2017 sebelas provinsi yang melaporkan terjadinya KLB Difteri di di wilayah kabupaten/kotanya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masarakat KemenKes Oskar Primadi menyampaikan keterangan tertulisnya, Minggu (10/12/2017) Sebelas provinsi itu adalah Sumatra barat, Aceh, Sumatra Selatan, Sulawesi Selataan, Kalaimantan timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

  • Mengenal Apa Itu Difteri.
Difteri merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium  bakteri yang menyerang saluran pernapasan bagian atas,  Infeksi yang dapat menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf. Racun yang dihasilkan oleh bakteri corynebacterium dapat berbahaya bila menyebar ke bagian tubuh lain.

  • Tanda Dan Gejala Para Penderita Difteri.
Pasien yan teleh terinfeksi bakteri Corynebacterium  biasanya akan terdapat gejala-gejala sebagai berikut:
  1. Peradangan pada selaput hidung dan tenggorokan
  2. Demam Tinggi
  3. Hidung Berair
  4. Sulit Bernapas
  5. Kepala pusing
  6. timbulnya selaput berwarna putih keabu-abuan yang menempel pada dinding belakang tenggorokan.
  7. Pembengkakan pada leher
  8. Detak jantung Meningkat
  9. Kelenjar Getah Bening Membesar
  10. Gagal Jantung
  11. Kelumpuhan Otot
  12. Obstruksi Tenggorokan
Difteri merupakan penyakit yang bisa mengakibatkan kematian, penyakiat difteri bisa menyerang pada anak-anak sampai orang dewasa.